Judul: Wajah di Palestina
Di tengah riuh ledakan dan auman tank di Gaza, Wajah di Palestina merangkai perjalanan panjang Goenawan Mohamad menelusuri tanah yang terus terkikis dari peta, tapi tak pernah hilang dari kata.
Dari Ramallah hingga Jerusalem, dari kamp pengungsi hingga lorong sejarah yang getir, buku ini memotret wajah-wajah Palestina—para penyair, pejuang, korban, dan pengkhianat—dengan mata seorang wartawan, telinga seorang pendengar, dan hati seorang penyair.
Dengan gaya yang jernih sekaligus menghunjam, Goenawan Mohamad menelisik propaganda, perang, pengusiran, dan puisi yang lahir di antara reruntuhan. Ia mengajak pembaca untuk melihat Palestina bukan sekadar sebagai konflik politik, melainkan kisah manusia--mereka yang terus memperjuangkan hak untuk pulang.
Inilah catatan tentang harapan yang remuk, kehilangan yang abadi, dan kemanusiaan yang tetap menolak binasa. Kisah Palestina adalah tentang rumah yang dirampas, harapan yang diasingkan, dan sebuah nama yang selalu ingin kembali diucapkan.