Kitab Ihyâ‘ ‘Ulûmiddîn merupakan kitab paling populer di antara kitab klasik-tradisional yang ada. Bahkan, hingga sekarang, kitab ini tetap menjadi rujukan utama bagi para penempuh jalan sufi.
Tuntutan zaman modern yang serbaringkas dan cepat tampaknya telah diantisipasi Imam Al-Ghazali. Buku Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn ini merupakan ringkasan dari Kitab Ihyâ‘ ‘Ulûmiddîn yang berjilid-jilid tersebut. Kendati sudah banyak ringkasan yang dibuat, Mutiara Ihyâ‘ 'Ulûmiddîn memiliki keistimewaan karena peringkasannya dilakukan sendiri oleh Imam Al-Ghazali, dengan menjaga intisari dan tujuan buku tersebut. Sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam kata pengantarnya, “Saya telah meringkas buku ini disebabkan sulitnya membawa Al-Ihyâ' dalam perjalanan.” Walhasil, dengan membaca Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn ini diharapkan pembaca dapat memahami dan memeras intisari dan hikmah Kitab Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn yang monumental.
“Imam Al-Ghazali adalah manusia yang sangat langka. Ia memiliki peran yang sangat jelas dalam menghidupkan dan memperbarui kembali agama Islam. Pengaruhnya dalam berbagai bidang ilmu sangat luas dan dalam.”
—Abu Al-A‘la A-Maududi, dari buku Yusuf Qardhawi, Al-Imâm Al-Ghazâlî: bayna Mâdihîhi wa Nâqidîhi
“... dalam karya utamanya yang cemerlang, Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn (Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama),
Al-Ghazali dengan cerdas menyuguhkan semacam sinkretisme kreatif dalam Islam, sambil tetap berpegang pada ilmu kalam Al-Asy’ari.”
—Nurcholish Madjid, dalam bukunya Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan
Penulis: Al-Ghazali
Penerbit: Mizan
Tahun: 2016
Kategori: Agama Islam
Tebal: 512 h