Agama pernah diramalkan bakal lenyap, tergantikan sains dan etika sekular. Nyatanya, agama justru bangkit kembali di ruang publik—sayangnya, dengan kekuatan melawan yang lebih kuat. Sehingga, sebagai eksesnya, ia malah melahirkan formalisme-legalisme yang mencekik dan ideologi politik keagamaan yang keras dan bermusuhan. Tak terkecuali Islam. Apakah memang demikian sejatinya karakter agama Islam?
Buku ini secara ringkas-lugas menunjukkan bahwa prinsip utama Islam adalah cinta dan welas asih. Bahwa Tuhannya Islam memiliki sifat utama Mahawelas Asih (Rahman-Rahim). Bahwa misi-utama risalah Nabi adalah mengembangkan spiritualitas, menebarkan rahmat (welas asih) bagi semesta, dan menyempurnakan perilaku mulia (akhlak karimah). Karenanya, hukum dan ideologi harus ditundukkan kepada spiritualitas, sifat welas asih, dan akhlak mulia ini. Inilah Paradigma Islam Cinta.
Maka, hanya apabila Islam dipandang dari sudut paradigma cinta inilah ia akan memiliki masa depan, memiliki peran positif bagi kemaslahatan orang banyak, dan ikut menciptakan kehidupan dunia yang lebih damai sejahtera.
“Straightforward and on point!
Lembar demi lembar buku ini semakin menarik saya ke dalam arus Cintanya Islam.”
—Dira Sugandi, Musisi
“Buku ini berusaha menggerakkan kita menjalankan visi
dan amanat besar Islam sebagai rahmatan lil ‘âlamîn.”
—Fahruddin Faiz, Dosen Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga, pengasuh Ngaji Filsafat
“Meyakini Islam agama cinta tidaklah mudah saat media sosial mengekspos ujaran kebencian. Terkadang kita merasa tersesat dan mempertanyakan ulang keyakinan kita …. Saat ragu hadir, bacalah Manifesto Islam Cinta ini. Pegang Manifesto Islam Cinta erat-erat untuk bersama menjadi kukuh beragama dalam cinta.”
—Kalis Mardiasih, Penulis Sister Fillah, You’ll Never be Alone
Penerbit: Mizan
Tahun: 2022
Kategori: Filsafat
Tebal: 164 h.
Harga: Rp49.000