Judul: Filsafat Kebahagiaan
Subjudul: Dari Plato, via Al-Farabi dan Al-Ghazali, Sampai Ki Ageng Suryomentaram
Orang boleh berbeda dalam banyak hal, tapi bakal bersepakat dalam satu hal: ingin bahagia. Sayangnya, makna bahagia itu tidak tunggal dan sama bagi semua orang. Bahagia bagi yang satu, boleh jadi bukan bahagia bagi yang lain. Bahagia itu ternyata macam-macam dan bisa saling bertentangan. Maka, layak sekali kalau orang bertanya: apa, sih, bahagia itu sebenarnya?
Empat orang bijak—Plato, al-Farabi, al-Ghazali, dan Ki Ageng Suryomentaram—menawarkan konsep kebahagiaan, berikut cara-cara mencapainya. Meski masing-masing mengambil pendekatan berbeda, ada beberapa kesamaan yang mencolok: bahwa orang mesti mengenal diri sendiri sebagai titik berangkat, dan orang menemukan diri sendiri sebagai titik tujuan. Mustahil orang mencapai kebahagiaan kalau tidak tahu siapa dirinya dan apa makna bahagia bagi dirinya.
Buku ini bakal memberi pencerahan bagi Anda yang mencari kebahagiaan sejati.
“Buku ini mengurai dengan santai tetapi indah pencarian akar kebahagiaan
oleh para filsuf dan sufi yang paling melegenda baik dari Dunia Barat,
penulis Kebijaksanaan para Ulama, Sufi, dan Filsuf
“Kebahagiaan—barangkali itulah hal yang paling diburu manusia.
Buku ini memandu Anda ke arah penemuan kebahagiaan yang sejati,
bukan kesenangan fisikal/psikologis yang dangkal, apalagi hedonisme.
Sebuah buku yang penting ada dalam koleksi kepustakaan bacaan kita.”
penulis Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan