“Tuhan, kurasa aku sudah cukup dewasa untuk mengemban
tanggung jawab lebih besar. Bukan hanya untuk diriku,
tapi juga untuk seseorang yang Engkau percayakan kepadaku.
Dia yang hatinya Engkau titipkan dalam jagaku.
Aku belum tahu siapa dia, dan di mana dia berada.
Tapi aku ingin siap. Tolong beri aku petunjuk.
Aku ingin menjaga hatinya. Menjadi imam terbaik baginya.”
Aku sempat menjadi manusia yang kecewa dengan takdir.
Tentang sesuatu yang kuinginkan, tentang dia yang selama ini
Namun, kepergiannya menghancurkan semua harapan.
Dunia berputar dengan cepat saat aku sadar,
bahwa menerima takdir ini adalah yang paling benar.
Saat itu pula aku menemukan ketenangan jiwa,
poros yang sebenarnya telah Tuhan gariskan untukku.
Rasa sakit yang harus kudapatkan,
menempa hati menjadi pemilik hak cintanya.
Dan, saat itu juga aku dipertemukan dengan belahan jiwa