"Manifesto Islam Cinta" adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang prinsip-prinsip inti Islam, yang menantang interpretasi agama yang semakin kaku di era modern ini. Buku ini secara tegas menghadapi kebangkitan formalisme dan ideologi keras dalam pemikiran Islam dengan menegaskan kembali bahwa esensi Islam terletak pada cinta, kasih sayang, dan rahmat. Dengan perspektif yang segar dan sangat dibutuhkan, buku ini memosisikan Islam bukan sebagai sumber perpecahan, tetapi sebagai cahaya penuntun menuju perdamaian dan harmoni, menekankan bahwa nilai-nilai tersebut tertanam kuat dalam ajaran Al-Qur'an dan Nabi Muhammad.
Penulis dengan teliti berargumen bahwa setiap pemahaman tentang hukum dan ideologi Islam harus tunduk pada imperatif spiritual dan etis cinta serta kasih sayang. "Paradigma Islam Cinta," sebagaimana diuraikan dalam buku ini, menegaskan bahwa misi utama Islam adalah menyebarkan rahmat ke seluruh alam semesta dan menyempurnakan akhlak yang mulia. Dengan menafsirkan ulang teks-teks agama dan tradisi kenabian melalui lensa ini, buku ini menawarkan narasi tandingan yang meyakinkan terhadap interpretasi yang lebih literal dan represif yang telah mendapatkan tempat dalam pemikiran Islam kontemporer.
Selain itu, "Manifesto Islam Cinta" mengajak untuk mengevaluasi ulang sejarah dan yurisprudensi Islam secara kritis, mendesak pembaca untuk mempertanyakan interpretasi tradisional dan merangkul interpretasi yang selaras dengan prinsip cinta dan kasih sayang. Buku ini bukan hanya merupakan risalah akademis, tetapi juga sebuah manifesto spiritual, yang mengajak umat Islam untuk kembali kepada semangat sejati Islam—sebuah semangat yang memprioritaskan martabat manusia, pengampunan, dan kesejahteraan seluruh ciptaan. Pendekatan ini berpotensi untuk merubah pemikiran dan praktik Islam kontemporer, menjadikannya lebih inklusif dan selaras dengan nilai-nilai universal perdamaian dan keadilan.